Senin, 21 Maret 2016

Asal Usul Nama Kota Sintang

Kerajaan ini diperkirakan awalnya terletak di Desa Tabelian Nanga Sepauk, berjarak sekitar 50 km dari Kota Sintang (saat ini). Bukti sejarah berdirinya kerajaan ini dapat ditelusuri melalui sejumlah benda peninggalan sejarah. Sebuah patung yang menyerupai Siwa ditemukan di Desa Temian Empakan, Kecamatan Sepauk. Patung ini mempunyai empat tangan yang terbuat dari perunggu. Di samping itu, juga ditemukan Batu Lingga dan Joni yang bergambar Mahadewa di Desa Tabelian Nanga Sepauk (masyarakat menyebutnya dengan nama lain, Batu Kalbut). Di desa yang sama, ditemukan batu yang menyerupai lembu, beberapa kapak batu, dan makam Aji Melayu. Asal-usul nama Sintang berasal dari nama Senentang yaitu tempat bertemunya dua aliran sungai Melawi dan sungai Kapuas, menurut cerita rakyat, pendiri Kota Sintang adalah Demong Irawan yang bergelar Djubair I. Demong Irawan adalah keturunan kesebelas dari Aji Melayu dengan istriny Putung Kempat. Putung Kempat adalah anak dari pasngan suami istri bernama Embun Mangulur Pukat Mengawang. Aji Melayu berasal dari semenanjung Melaka yang menikah dengan seorang gadis asal Kalimantan Barat bernama Putung Kempat dan mempunyai anak bernama Dayang Lengkong. Dari perkawinan ini lahirlah Dayang Lengkong yang menikahi dengan Patih Selatung yang berasal dari Majapahit, Dayang Lengkong sendiri memiliki garis keturunan yang merupakan para pewaris tahta kekuasaan di Kerajaan Sintang Hindu berikutnya, yaitu: Abang Panjang, Demong Karang, Demong Kara, Demong Minyak, Dayang Setari, Hasan, Demang Irawan (Jubair Irawan I) dan Dara Juanti. Setelah Demong Irawan wafat, tahta kekuasaan dipegang oleh Dara Juanti. Pada masa pemerintahan Dara Juanti, Kerajaan Sintang pernah mengalami masa kemajuan dan kemakmuran. Setelah Dara Juanti mengundurkan diri kerajaan Sintang mengalami kemunduran, setelah beratus-ratus tahun kemudian muncul Abang Samad sebagai raja dari keturunan Dara Juanti. Setelah Abang Samad, tampuk pimpinan Kesultanan Sintang dipegang secara berturut-turut oleh: Jubair Irawan II, Abang Suruh dan Abang Tembilang. Kemudian Abang Pencin yang bergelar Pangeran Agung. Abang Pencin merupakan penguasa terakhir di Kerajaan Sintang Hindu. Ia juga merupakan raja yang menganut Islam pertama kali di Sintang. Masa pemerintahan Abang Pencin dapat dikatakan sebagai babak baru masa Kesultanan Sintang Islam. 

Sumber : ( Dari Sejarah Kerajaan-Kerajaan Di KalBar )

Sintang: KEMPUNAN

Sintang: KEMPUNAN:

kebiasaan Unik yang disebut oleh Masyarakat Dayak adat PUNAN/ KEMPUNAN;
adat punan/ kempunan adalah suatu keyakinan masyarakat Dayak yang sudah sangat melekat di dalam masyarakat dayak, yang dimana menurut keyakinannya "kempunan" adalah akibat dari keteledoran kita sendiri, 
yang disebut kempunan adalah suatu hal  teledor dalam tanda kutip makanan/minuman yang ingin kita makan atau minum / ataupun perencanaan makan sesuatu atau minum sesuatu tetapi tidak dilakukan, yang setelahnya terdapat musibah kepada kita, itu disebut kempunan. lebih jelasnya  contohnya: saya berencana minum kopi sebelum saya berangkat kerja, tetapi saya tidak jadi minum kopi dan saya langsung berangkat saja. nah, pada saat diperjalannan saya tiba2 kena musibah, misalnya jatuh dari motor dan terluka. nah itu merupakan akibat dari Kempunan. 
dan kepunan juga bisa disebabkan oleh orang lain: contohnya: anda ditawarkan semangkok bakso oleh teman anda tetapi anda tidak memakannya atau tidak menyentuhnya karena terburu2 ataupun alasan lain. nah hal itu juga bisa menjadi petaka bagi kita yang ditawarkan sesuatu.
dan kempunan itu menurut masyarakat yang meyakininya tidak ada batasan seberapa berat musibah yang bisa menimpa kita, bahkan kempunan bisa mengakibatkan  musibah yang super-super super Fatal artinya kempunan bisa menyebabkan musibah sapai pada kematian, Jadi dengan keyakinan inilah yang membuat masyarakat adat Dayak yang masih memegang adat ini sangat-sangat berhati2 dengan adat ini, mereka berusaha tidak melakukan kesalahan yang seperti merencanakan makan atau minum sesuatu, tapi tidak melakukannya. tapi menurut mereka yang percaya akan hal ini, jika kita ingin makan atau minum sesuatu tapi tidak kita bicarakan atau tidak kita ucapkan itu tidak apa, akan tetapi harus diingat sampai kita sempat/ bisa makan atau minum hal tersebut yang kita inginkan. 
dan menurut mereka juga kempunan itu dapat dihindari dengan, misalnya : kita merencanakan minum kopi, maka kita harus menyentuh kopi itu dan bilang "Posek/Cal"(bahasa Dayak), begitu juga dengan makanan atau minuman lain. 
begitulah keyakinan unik yang ada dalam Masyarakat adat yang masih memegang adat Punan/Kempunan. hal ini bukan hanya keyakinan tanpa sebab, memang banyak sekali kejadian yang tidak mengenakan dari kempunan/ entah itu kebetulan atau tidak, hanya Tuhan yang tahu tapi yang pasti masyarakat disana masih ada yang meyakininya.

Sintang: asal mula lempok duruan atau dodol durian Borneo

LEMPOK DURIAN

postingan kali ini merupakan hasil dari rasa penasaran saya terhadap Lempok durian kalimantan barat atau dapat disebut dodol durian kalimantan barat, hem,, siapa yang belum pernah merasakan lempok durian,,? kalau ane sih udah sering, maalah salah satu makanan favorit saya gan hehe,,
begini gan lempok durian atau dodol durian adalah makanan tradisional orang-orang borneo/ kalimantan, jadi jika anda yang berada dari luar pulau borneo dan kebetulan pergi ke borneo tentunya harus mencoba kuliner khas borneo dungkk,, hehe bahkan anda wajib bawa oleh-oleh dodol durian dari sana.
nah,, lempok durian ini sudah dikenal masyarakat disana sejak zaman purba kala tidak tahu pasti siapa penggagas pertamanya lo, kalau engak percaya coba ditanya ke masyarakat disana, kalau anda tanya orang melayu pasti dia akan ceritakan asalmula lempok durian itu dari orang melayu, nah kalau tanya dengan orang dayak, mereka pun menjawab kalau orang pertama yang membuat lempok adalah orang dayak, dan begitu jugan dengan suku2 lainnya, nah dari situ saya bingung gan dari mana sih cerita adanya lempok, yang pasti lempok durian kalimantan barat itu, penggagas pertamanya adalah orang disana, katanya sih, , ,
memang makanan tradisional masyarakat disana salah satunya dodol durian atau lempok, tapi orang pertama yang membuatnya sulit dibuktikan, jadi disini mengambil kesimpulan sendiri gan dari sekian banyak cerita, banyak versi, dan lain-lain ceritanya, saya ambil kesimpulan dengan logika aja gan, orang pertama yang membuat dodol durian adalah orang dayak, mengapa saya mengatakan begitu, orang suku dayak di kalimantan barat adalah orang-orang yang hidupnya di pedalaman sementara orang melalu disana dijuluki orang air, maksudnya orang yang hidup di pinggiran sungai, nah mengapa saya mengatakan orang dayak yang menggagas pertaman durian itu asalnya dari hutan gan, nah orang dayak ini otomatis terbiasa dengan adanya hutan, mulai dari berburu dan lain-lain, otomatis mereka menemukan durian dihutan, dan membawanya pulang, terus bisa saja mereka menanam durian di perkampungannya karena durian merupakan buah-buahan yang musiman dan rasanya yang wow,, gitu, kalau ditanya proses pembentukannya atau pemikiran membuat lempok itu, saya juuga berlogika begini, gan, orang suku dayak suka sesuatu yang baru dan semua yang mereka temukan dihutan itu pasti di coba semua mulai dari jamur-jamur, tumbuh-tumbuhan, bahkan buah buahan, mengapa begitu, buktinya apa,,,? buktinya banyak gan sebelum ada perkembangan jaman orang suku dayak ini tanpa alat medis apaun bisa membedakan mana tumbuhan2 yang beracun mana jamur-jamur yang boleh dan tidak di makan, nah itu kan buktinya orang suku dayak adalah orang yang selalu mencoba, kita kembali ke permasalahannya dodol durian adalah dodol yang terbuat dari bahan utamanya adalah buah durian, dan proses pembuatannya pun sangat sederhana, cukup dengangan dimasukan isi buah durian kedalam wajan yang dibawahnya di masak dengan api yang tidak terlalu besar dan diaduk terus meenerus sapai isi durian lepas dari bijinya dan sampai warna berubah agak kehitaman,, nah mengapa lagi-lagi saya mengatakan orang dayak hehe, bukan karena saya orang dayak tapi karena saya berlogika begini, bisa saja orang dayak yang hidup dipedalaman kekurngan bahan makanan dan muncullah ide memasak buah durian untuk menjadi makanan dan terjadilah demikian , bisa saja kan hehe,, karena menurut cerita konon orang dayak jarang makan nasi mereka cukup makan daging hasil buruan dan buah-buahan yang ada dihutan...bagaimana logikannya . tapi orang pertama yang membuat dodol durian atau lempok durian itu engak jelas tapi yang pasti dodol durian atau lempok durian itu menjadi makana khas orang-orang BORNEO, hehe
tapi ada satu logika saya: begini logikannya dari cara pembuatannya yang sederhana dodol atau lempok durian itu dibuat dengan tidak sengaja, mungkin maksudnya bukan membuat dodol bisa saja maksudnya ingin mengawetkan durian itu biar bisa tahan laman,hahaaaaa,,
logika men,,, lucu gak lucu juga sih,,
sampai sekarang dodol durian atau lempok durian masih menjadi misteri yang tidak terpecahkan.
silahkan anda berlogika juga, disini hehe,, menurut anda gimana?

puisi: kursi



kursi bisu
By. Benyamin

kini hampir tak termanfaatkan
ditinggal pergi sang duduk
meranalah ia tanpa beban
yang sejatinya terbebani

duduk membisu lah ia di pojok itu
perlahan kusam, kotor dan tak tersentuh

ia menangis dalam kebisuan
ia meratap tanpa kata
kala sang duduk menjauh

ia berkata dalam diam
melambai tanpa bertutur
ucapkan salam perpisahan..................

Puisi: Jendela



Jendela kecilku
By. Benyamin

disaat kubangun pagi, kuhampiri dikau,
kusingkapkan dikau dengan belaian jemari,
kau berikan kesegaran bagiku menendang pengap
hembusan angin nan sejuk

perlahan….melalui cela beningmu
kau pantulkan cahaya tembus memancar
halaukan kegelapan
di dalam terlihat terang

kau sahabat setia yang tak beranjak ke mana
menemani ruangan kamar dalam keseharian,

dalam kamar yang berjendela kecil
kau membinaku untuk hidup apa adanya,
kau menganjak merenung nasib
kau mengajakku menata hidup

jendela kecilku
harapan kesegaran kamarku
harapan cahaya hidup kamarku
Bottom of Form
 

puisi: Sandal Jepit



sandal  jepit
by. Benyamin

sepasang sandal jepit
sang penjaga kebersihan...
teman sejati kemanapun pergi
setia menunggu di ambang pintu

menjaga kaki jernihkan kulit
mengunggah daki bersihkan pemakai

koyakkan diri tipiskan badan
demi saudara penggunanya
tak ada kata menyerah
tak ada kalimat seruan ampun

berjuang sengsara memikul derita
injakan tapak, menumpuk berat badan
tak mengeluh, berapapun kau panggul
pindahkan badan ke semua arah


terima kasih sandal jepitku...

Dusta jangan ada



JANGAN ADA DUSTA DI ANTARA KITA


Pernakah ada dusta di antara kita? Apabila pernah. Mengapa hal itu bisa terjadi? Apakah kita dilahirkan untuk berdusta?  
Dusta dan manusia adalah dua variable yang saling membutuhkan. Dusta membutuhkan manusia untuk tetap eksis dan stand by in the world. Manusia membutuhkan dusta untuk menyelamatkan dirinya dari berbagai jeratan yang sekian sering dibuatnya sendiri. Jika demikian, secara tidak seimbang dapat dikatakan”dusta adalah manusia dan manusia adalah dusta”

Mengapa manusia gemar berdusta?
Manusia melakukan dusta untuk membentengi diri, agar tidak diketahui tabiat aslinya. Berdusta adalah upaya pembenaran diri sendiri. Dusta itu dilakukan oleh orang pertama dalam pembicaraan dengan orang kedua, tentang orang ketiga. Contoh, si A berbicara sesuatu yang buruk tentang si C kepada si B. Bertarti yang berdusta adalah si A dan yang didustai adalah si C.

Siapa yang didustai?
Secara dangkal orang melihat dusta itu dilakukan seorang kepada seorang lain tentang orang lain lagi (orang ketiga) dalam hal ini yang didustai adalah orang ketiga. Dusta adalah upaya pembohongan dan penipuan diri. Secara mendalam  dapat mengerti bahwa  orang yang berdusta adalah orang yang bukan saja membohongi orang lain tetapi juga membohongi dirinya sendiri. Jika demikian halnya, maka siapakah saya untuk diri saya? Saya adalah orang yang tidak begitu berarti bagi diri sendiri apalagi bagi orang lain.

Siapakah pendusta….?
Orang yang berdusta adalah orang yang lemah yang tidak berani menilai siapakah ia sebenarnya. Oleh sebab itu, segala ketidakberesan dilimpahkan kepada orang lain. Orang yang berdusta adalah orang tidak mau berubah, ia membangun tembok kuat nan kokoh untuk mengahalau berbagai kritikan dan saran yang membangun.


Apa itu dusta….?
Dusta terjadi dalam omongan. Dusta berarti menyampaikan suatu informasi kepada orang lain tentang sesuatu yang tidak benar. Tidak salah jika Amry Palu (seorang
penyanyi) mengatakan bahwa dusta atau fitnah lebih kejam dari membunuh. Sebab dusta akan menyakitkan seumur hidup. Ini berarti jika seseorang berbicara sesuatu dan apa yang dibicarakan itu benar, bukan dusta. Dusta mengandaikan sebuah persaingan yang tidak sehat. Orang yang tdak mampu bersaing tentu akan melakukan dusta. Maka dusta adalah ungkapan kelemahan seseorang.
Broery Marantika dan Dewi Yul melantunkan sebuah lagu berjudul “jangan ada dusta di antara kita”. Inilah ungkapan kesetiaan, kerja sama, kekompakan, rasa saling percaya. Intinya ingin membangun sebuah kehidupan yang bahagia. Saya mengungkapkan apa adanya tentang anda dan itu harus diterima, inilah sebuah kejujuran bukan dusta. Semua ini berujung pada upaya pembaharuan hidup. Sebab saya tidak tahu apa yang saya tidak tahu, setelah saya tahu apa yang saya tidak tahu maka tahulah saya tentang apa yang saya tidak tahu. Dan ini saya dapat dari orang lain, karena kejujuran mereka dan keterbukaan saya.      
Jika demikian halnya, maka kita sepakat dan ingin memulai hidup baru dengan berlandaskan pada