JANGAN ADA DUSTA DI ANTARA KITA
Pernakah ada dusta di antara kita? Apabila pernah.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Apakah kita dilahirkan untuk berdusta?
Dusta dan manusia adalah dua variable yang saling
membutuhkan. Dusta membutuhkan manusia untuk tetap eksis dan stand by in the
world. Manusia membutuhkan dusta untuk menyelamatkan dirinya dari berbagai
jeratan yang sekian sering dibuatnya sendiri. Jika demikian, secara tidak
seimbang dapat dikatakan”dusta adalah manusia dan manusia adalah dusta”
Mengapa manusia gemar
berdusta?
Manusia melakukan dusta untuk membentengi diri, agar
tidak diketahui tabiat aslinya. Berdusta adalah upaya pembenaran diri sendiri.
Dusta itu dilakukan oleh orang pertama dalam pembicaraan dengan orang kedua,
tentang orang ketiga. Contoh, si A berbicara sesuatu yang buruk tentang si C
kepada si B. Bertarti yang berdusta adalah si A dan yang didustai adalah si C.
Siapa yang didustai?
Secara dangkal orang melihat dusta itu dilakukan seorang
kepada seorang lain tentang orang lain lagi (orang ketiga) dalam hal ini yang
didustai adalah orang ketiga. Dusta adalah upaya pembohongan dan penipuan diri.
Secara mendalam dapat mengerti
bahwa orang yang berdusta adalah orang
yang bukan saja membohongi orang lain tetapi juga membohongi dirinya sendiri.
Jika demikian halnya, maka siapakah saya
untuk diri saya? Saya adalah orang yang tidak begitu berarti bagi diri
sendiri apalagi bagi orang lain.
Siapakah pendusta….?
Orang yang berdusta adalah orang yang lemah yang tidak
berani menilai siapakah ia sebenarnya. Oleh sebab itu, segala ketidakberesan
dilimpahkan kepada orang lain. Orang yang berdusta adalah orang tidak mau
berubah, ia membangun tembok kuat nan kokoh untuk mengahalau berbagai kritikan
dan saran yang membangun.
Apa itu dusta….?
Dusta terjadi dalam omongan. Dusta berarti menyampaikan
suatu informasi kepada orang lain tentang sesuatu yang tidak benar. Tidak salah
jika Amry Palu (seorang
penyanyi) mengatakan bahwa dusta atau fitnah lebih kejam dari
membunuh. Sebab dusta akan menyakitkan seumur hidup. Ini berarti jika seseorang
berbicara sesuatu dan apa yang dibicarakan itu benar, bukan dusta. Dusta
mengandaikan sebuah persaingan yang tidak sehat. Orang yang tdak mampu bersaing
tentu akan melakukan dusta. Maka dusta adalah ungkapan kelemahan seseorang.
Broery Marantika dan Dewi Yul melantunkan sebuah lagu
berjudul “jangan ada dusta di antara kita”. Inilah ungkapan kesetiaan, kerja
sama, kekompakan, rasa saling percaya. Intinya ingin membangun sebuah kehidupan
yang bahagia. Saya mengungkapkan apa adanya tentang anda dan itu harus
diterima, inilah sebuah kejujuran bukan dusta. Semua ini berujung pada upaya
pembaharuan hidup. Sebab saya tidak tahu
apa yang saya tidak tahu, setelah saya tahu apa yang saya tidak tahu maka
tahulah saya tentang apa yang saya tidak tahu. Dan ini saya dapat dari
orang lain, karena kejujuran mereka dan keterbukaan saya.
Jika demikian halnya, maka kita sepakat dan ingin
memulai hidup baru dengan berlandaskan pada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar