ARTI KESABARAN BAGI DINA
Dina adalah anak yang pandai,
jujur, sabar, dan baik hati. Di sekolah ia menjadi idola bagi temannya.
Orangtua Dina juga perhatian dan sayang padannya. Ratu adalah anak yang pintar
tetapi ia juga anak yang sombong. Ia juga menadi idola di sekolah karena orangtuannya
adalah orang kaya. Bu Yanti adalah wali kelas Dina dan Ratu. Bu Yanti sangat
bijaksana, baik hati, sabar, dan perhatian pada siswannya. Fina adalah temannya
Dina di sekolah, Fina anak yang baik, pintar, sabar, jujur, dan perhatian pada
teman-temannya.
Dina dan Fina bersepeda pergi ke
sekolah, tiba-tiba Ratu yang mengendarai mobil mewah melihat Dina dan Fina.
“ih kasian ya kalian pergi memakai sepeda
kumuh” ejek Ratu.
“Ratu pagi-pagi sudah membuat kesal” kata
Dina,
“jangan begitu Fin dia kan teman
kita juga” Kata Dina. Sesampainya di sekolah Ratu langsung mengejek Dina dan
Ratu.
“teman-teman! lihat mereka ke sekolah memaai
sepeda kotor dan bau” kata Ratu “Jorok pasti mereka juga bau” kata temannya
Ratu.
Pelajaran dimulai bu Yanti sudah
masuk ke kelas.
“Selamat pagi anak-anak!” kata bu Yanti, “Pagi
bu!!!” jawab anak-anak.
“Nah anak-anak menurut kalian apakah kesabaran
itu penting?” tanya bu Yanti. “Penting bu!” jawab semuannya.
“Bagus kesabaran memang sangat
penting jadi kita harus menerapkannya dalam hati kita” kata bu Yanti.
“Baik bu” jawab semuanya.
“Wah tadi pelajaran sangat
menyenangkan ya...” kata Dina.
“Kamu sangat gembira sekali belajar
kesabaran? tanya Fina.
“Iya kesabaran itukan penting jadi aku sangat
menyukainnya” kata Dina. Setelah itu mereka berdua langsung pergi ke kantin.
Ratu melihat Dina dan Fina sedang
memesan makanan.
“Teman-teman aku permisi dulu ya”
kata Ratu, sambil membawa segelas air ia menghampiri Dina dan Fin
a “hai Din, Fin” kata Ratu.
“Maaf ya” kata Ratu dia siam
menyiramkan air ke arah Dina
“maaf untuk apa?” kata Dina tiba-tiba “untuk
ini!! Ratu menyiram air ke arah Dina.
“Ya ampun Din kamu tidak apa-apa?” kata Fina,
ia, Ia terlihat cemas,
“au tidak apa-apa “ kata Dina.
“Ratu kenapa kamu selalu mengganggu
kami huh?” kata Fina,
Ia terlihat marah “sudahlah Fin kamu kamu
harus sabar suatu saat dia pasti berubah” kata Dina sambil menangis.
“Dengar ya Din aku tidak akan berubah” kata
Ratu sambil berjalan pergi. “Ayo kita ke toilet untuk mengeringkan rokmu” ajak
Fina. “Iya” Kata Dina.
“Dina!!” panggil seorang anak,
“iya ada apa?” tanya Dina dengan wajah
bingung. “Kamu dipanggil bu Yanti ke kelas” kata anak itu.
“Oh. Oke aku kesana, ayo Fin”. Saat
hendak masuk kelas Dina dan Fina mengetuk pintu, ibu Yanti menoleh ke arah
mereka
“oh Dina, Fina masuk” kata bu
Yanti.
Semua siswa itu sangat tegang,
tetapi saat Dina melihat Ratu, Ratu terlihat menatap Dina dengan tajam.
“Maaf bu Yanti ada apa ya ibu memanggil saya?”
tanya Dina.
“Baik begini Din, apakah kamu
mencuri uang Ratu saat kelas kosong?” tanya bu Yanti. Dina tampak kaget
mendengar ucapan bu Yanti
“tidak bu, tadi saya dan Fina berada di
kantin”.
Ratu menyambung “bohong bu! Pasti dia yang
mencurinya bu” kata Ratu.
“Tidak Ratu aku tidak pernah berbuat begitu”
kata Dina sambil menangis,
“baiklah kalau tidak ada yang
mengaku sekarang ibu tanya siapa yang melihat Dina mencuri uang Ratu?” tanya bu
Yanti,
semua menggeleng dan menjawab
“tidak ada bu”.
“ Ya sudah karena sudah jam pulang,
mari kita beremas’ kata bu Yanti,
“Bu terus ini bagaimana?” tanya
Ratu dengan suara yang kasar,
“besok kita lanjutkan” kata bu Yanti dengan bijaksana.
“Din ayo kita pulang” ajak Fina.
“Iya Fin” kata Dina, Ia masih
terlihat sedih karena masalah tadi. “kamu jangan sedih lagi Din” kata Fina.
Sesampainya di rumah “Ibu ayah aku
pulang” kata Dina dengan wajah sedih.
“oh Dina, ada apa Din...kok sedih
gitu?” tanya Ibu.
“tidak bu” jawab Dina.
“kalau tidak ada apa-apa kenapa
mukanya sedih benar, ayo cerita sayang ada apa?” sambil memeluk Dina.
“Dina dituduh mencuri bu” kata
Dina,
Ibu kelihatan
kaget “Kenapa bisa begitu? Apa kamu yang melakukannya?” tanya ibu. “Tidak bu”,
“ya sudah kalau memang bukan kamu yang mencuri jangan cemas gitu” Ibu mengelus
rambut Dina sambil tersenyum.
“Iya bu” kata Dina.
“Ya sudah ganti baju dulu sana” kata ibu.
“Iya bu” Dina bergegas ke kamar.
Dina menghabiskan waktunya untuk
belajar. “Kenapa ya Ratu bisa menuduh aku seperti itu” Dina bicara sendiri, Ia
menoleh ke arah jam “sudahlah sambil menarik napas dalam-dalam “sekarang sudah
sore aku lebih baik mandi dulu”. Beberapa menit kemudian Dina beranjak mandi.
“Dina, ayo makan malam dulu” terdengar suara ibu di bawah
“iya bu” jawab Dina. Ia langsung turun menuju
meja makan dan duduk di samping ibu. Ayah membuka percakapan
“bagaiman sekolahnya Din?” tanya ayah.
”Baik kok yah” jawab Dina.
“Dina sudah belajar?” tanya ayah
“sudah yah”, “ya sudah ayo makan” kata ayah.Di
kamar Dina menegemaskan semua peralatan sekolah untuk besok paginya. Sambil
berbaring Ia membayangkan apa yang akan terjadi besok, tak lama kemudian Ia
terlelap.
Kring...kring...kring..
Suara alarm berdering, Ia pun
bergegas bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi, byurrr! byurrrr! byurrrr!
suara air di kmar mandi.
“Dina ayo cepat mandinya Fina sudah nungguin
kamu” kata ibu.
“Iya bu” jawab Dina, Ia segera turun,
“bu Dina pergi dulu ya”. “iya
kalian hati-hati di jalan”, “iya bu. bye”, “bye” jawab ibu, Dina Fina kemudian
pergi.
Sesampainya di sekolah “Dina kamu
dipanggil ke kelas” seru seorang anak.
Dina menatap Fina dengan pandangan
cemas “iya” jawab Dina.
“Permisi bu” kata Dina,
“iya Dina ayo masuk” kata bu Yanti.
Suasana di kelas kembali tegang,
“bu ayo cepat periksa Dina bu” kata Ratu yang sejak tadi sudah tidak sabar.
“Baiklah Ratu, sehari berapa uang
saku yang dapat dari orangtuamu?” tanya bu Yanti.
“10 ribu bu” jawab Ratu.
“Bagaimana dengan kamu Dina?” tanya
bu Yanti,
“saya membawa bekal bu” jawab Dina,
“Dina tolong berikan tas kamu” bu Yanti
memeriksa tas Dina.
Setelah diperisa ibu Yanti
melanjutkan kembali “Ibu tidak menemukan uang milik Ratu di tasnya Dina”.
“Tu kan benar pasti Ratu hanya berbohong” kata
Fina membela Dina.
“Ratu ibu ingin melihat tas kamu, sini tasnya”
“ini tasnya bu” kata Ratu.
“Ratu hari ini kkamu membawa berapa
uang sakumu?” tanya bu Yanti,
“hanya 10 ribu bu” jawab Ratu.
“Mengapa ada 20 ribu dalam tasmu?, jujur Ratu”
suara bu Yanti meninggi.
“Iya bu saya berbohong” dengan
wajah gugup Ratu mengakui kalau Ia berbohong “saya hanya ingin menuduh Dina
bu”,
“kamu harus meminta maaf dengan
Dina dan jangan mengulanginya lagi” pesan bu Yanti. “Iya bu, saya minta maaf”
kata Ratu.
“Dina aku minta maaf ya sudah
menuduh kamu mencuri uangku”.
“Iya aku sudah memaafkan kamu Ratu”
kata Dina.
“Aku akan berubah menjadi anak yang
jujur dan sabar” ata Ratu. Dina, Ratu, dan Fina pun berpelukan. Dina tersenyum
bahagia, Ia mengerti arti kesabaran itu sangat indah.
Ratu akhirnya berubah menjadi anak
yang baik dan tidak mengulangi perbuatan buruknya lagi. Dina dan Ratupun
menjadi teman akrab sampai saat ini.
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar