Selasa, 10 November 2015

Arti Kesabaran



ARTI KESABARAN BAGI DINA

Dina adalah anak yang pandai, jujur, sabar, dan baik hati. Di sekolah ia menjadi idola bagi temannya. Orangtua Dina juga perhatian dan sayang padannya. Ratu adalah anak yang pintar tetapi ia juga anak yang sombong. Ia juga menadi idola di sekolah karena orangtuannya adalah orang kaya. Bu Yanti adalah wali kelas Dina dan Ratu. Bu Yanti sangat bijaksana, baik hati, sabar, dan perhatian pada siswannya. Fina adalah temannya Dina di sekolah, Fina anak yang baik, pintar, sabar, jujur, dan perhatian pada teman-temannya.
Dina dan Fina bersepeda pergi ke sekolah, tiba-tiba Ratu yang mengendarai mobil mewah melihat Dina dan Fina.
 “ih kasian ya kalian pergi memakai sepeda kumuh” ejek Ratu.
 “Ratu pagi-pagi sudah membuat kesal” kata Dina,
“jangan begitu Fin dia kan teman kita juga” Kata Dina. Sesampainya di sekolah Ratu langsung mengejek Dina dan Ratu.
 “teman-teman! lihat mereka ke sekolah memaai sepeda kotor dan bau” kata Ratu “Jorok pasti mereka juga bau” kata temannya Ratu.
Pelajaran dimulai bu Yanti sudah masuk ke kelas.
 “Selamat pagi anak-anak!” kata bu Yanti, “Pagi bu!!!” jawab anak-anak.
 “Nah anak-anak menurut kalian apakah kesabaran itu penting?” tanya bu Yanti. “Penting bu!” jawab semuannya.
“Bagus kesabaran memang sangat penting jadi kita harus menerapkannya dalam hati kita” kata bu Yanti.
 “Baik bu” jawab semuanya.
“Wah tadi pelajaran sangat menyenangkan ya...” kata Dina.
“Kamu sangat gembira sekali belajar kesabaran? tanya Fina.
 “Iya kesabaran itukan penting jadi aku sangat menyukainnya” kata Dina. Setelah itu mereka berdua langsung pergi ke kantin.
Ratu melihat Dina dan Fina sedang memesan makanan.
“Teman-teman aku permisi dulu ya” kata Ratu, sambil membawa segelas air ia menghampiri Dina dan Fin
a “hai Din, Fin” kata Ratu.
“Maaf ya” kata Ratu dia siam menyiramkan air ke arah Dina
 “maaf untuk apa?” kata Dina tiba-tiba “untuk ini!! Ratu menyiram air ke arah Dina.
 “Ya ampun Din kamu tidak apa-apa?” kata Fina, ia, Ia terlihat cemas,
 “au tidak apa-apa “ kata Dina.
“Ratu kenapa kamu selalu mengganggu kami huh?” kata Fina,
 Ia terlihat marah “sudahlah Fin kamu kamu harus sabar suatu saat dia pasti berubah” kata Dina sambil menangis.
 “Dengar ya Din aku tidak akan berubah” kata Ratu sambil berjalan pergi. “Ayo kita ke toilet untuk mengeringkan rokmu” ajak Fina. “Iya” Kata Dina.
“Dina!!” panggil seorang anak,
 “iya ada apa?” tanya Dina dengan wajah bingung. “Kamu dipanggil bu Yanti ke kelas” kata anak itu.
“Oh. Oke aku kesana, ayo Fin”. Saat hendak masuk kelas Dina dan Fina mengetuk pintu, ibu Yanti menoleh ke arah mereka
“oh Dina, Fina masuk” kata bu Yanti.
Semua siswa itu sangat tegang, tetapi saat Dina melihat Ratu, Ratu terlihat menatap Dina dengan tajam.
 “Maaf bu Yanti ada apa ya ibu memanggil saya?” tanya Dina.
“Baik begini Din, apakah kamu mencuri uang Ratu saat kelas kosong?” tanya bu Yanti. Dina tampak kaget mendengar ucapan bu Yanti
 “tidak bu, tadi saya dan Fina berada di kantin”.
 Ratu menyambung “bohong bu! Pasti dia yang mencurinya bu” kata Ratu.
 “Tidak Ratu aku tidak pernah berbuat begitu” kata Dina sambil menangis,
“baiklah kalau tidak ada yang mengaku sekarang ibu tanya siapa yang melihat Dina mencuri uang Ratu?” tanya bu Yanti,
semua menggeleng dan menjawab “tidak ada bu”.
“ Ya sudah karena sudah jam pulang, mari kita beremas’ kata bu Yanti,
“Bu terus ini bagaimana?” tanya Ratu dengan suara yang kasar,
 “besok kita lanjutkan” kata bu Yanti dengan bijaksana.
“Din ayo kita pulang” ajak Fina.
“Iya Fin” kata Dina, Ia masih terlihat sedih karena masalah tadi. “kamu jangan sedih lagi Din” kata Fina.
Sesampainya di rumah “Ibu ayah aku pulang” kata Dina dengan wajah sedih.
“oh Dina, ada apa Din...kok sedih gitu?” tanya Ibu.
“tidak bu” jawab Dina.
“kalau tidak ada apa-apa kenapa mukanya sedih benar, ayo cerita sayang ada apa?” sambil memeluk Dina.
“Dina dituduh mencuri bu” kata Dina,
Ibu kelihatan kaget “Kenapa bisa begitu? Apa kamu yang melakukannya?” tanya ibu. “Tidak bu”, “ya sudah kalau memang bukan kamu yang mencuri jangan cemas gitu” Ibu mengelus rambut Dina sambil tersenyum.
“Iya bu” kata Dina.
 “Ya sudah ganti baju dulu sana” kata ibu.
“Iya bu” Dina bergegas ke kamar.
Dina menghabiskan waktunya untuk belajar. “Kenapa ya Ratu bisa menuduh aku seperti itu” Dina bicara sendiri, Ia menoleh ke arah jam “sudahlah sambil menarik napas dalam-dalam “sekarang sudah sore aku lebih baik mandi dulu”. Beberapa menit kemudian Dina beranjak mandi. “Dina, ayo makan malam dulu” terdengar suara ibu di bawah
 “iya bu” jawab Dina. Ia langsung turun menuju meja makan dan duduk di samping ibu. Ayah membuka percakapan
 “bagaiman sekolahnya Din?” tanya ayah.
”Baik kok yah” jawab Dina.
 “Dina sudah belajar?” tanya ayah
 “sudah yah”, “ya sudah ayo makan” kata ayah.Di kamar Dina menegemaskan semua peralatan sekolah untuk besok paginya. Sambil berbaring Ia membayangkan apa yang akan terjadi besok, tak lama kemudian Ia terlelap.
Kring...kring...kring..
Suara alarm berdering, Ia pun bergegas bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi, byurrr! byurrrr! byurrrr! suara air di kmar mandi.
 “Dina ayo cepat mandinya Fina sudah nungguin kamu” kata ibu.
 “Iya bu” jawab Dina, Ia segera turun,
“bu Dina pergi dulu ya”. “iya kalian hati-hati di jalan”, “iya bu. bye”, “bye” jawab ibu, Dina Fina kemudian pergi.
Sesampainya di sekolah “Dina kamu dipanggil ke kelas” seru seorang anak.
Dina menatap Fina dengan pandangan cemas “iya” jawab Dina.
“Permisi bu” kata Dina,
 “iya Dina ayo masuk” kata bu Yanti.
Suasana di kelas kembali tegang, “bu ayo cepat periksa Dina bu” kata Ratu yang sejak tadi sudah tidak sabar.
“Baiklah Ratu, sehari berapa uang saku yang dapat dari orangtuamu?” tanya bu Yanti.
“10 ribu bu” jawab Ratu.
“Bagaimana dengan kamu Dina?” tanya bu Yanti,
 “saya membawa bekal bu” jawab Dina,
 “Dina tolong berikan tas kamu” bu Yanti memeriksa tas Dina.
Setelah diperisa ibu Yanti melanjutkan kembali “Ibu tidak menemukan uang milik Ratu di tasnya Dina”.
 “Tu kan benar pasti Ratu hanya berbohong” kata Fina membela Dina.
 “Ratu ibu ingin melihat tas kamu, sini tasnya” “ini tasnya bu” kata Ratu.
“Ratu hari ini kkamu membawa berapa uang sakumu?” tanya bu Yanti,
“hanya 10 ribu bu” jawab Ratu.
 “Mengapa ada 20 ribu dalam tasmu?, jujur Ratu” suara bu Yanti meninggi.
“Iya bu saya berbohong” dengan wajah gugup Ratu mengakui kalau Ia berbohong “saya hanya ingin menuduh Dina bu”,
“kamu harus meminta maaf dengan Dina dan jangan mengulanginya lagi” pesan bu Yanti. “Iya bu, saya minta maaf” kata Ratu.
“Dina aku minta maaf ya sudah menuduh kamu mencuri uangku”.
“Iya aku sudah memaafkan kamu Ratu” kata Dina.
“Aku akan berubah menjadi anak yang jujur dan sabar” ata Ratu. Dina, Ratu, dan Fina pun berpelukan. Dina tersenyum bahagia, Ia mengerti arti kesabaran itu sangat indah.
Ratu akhirnya berubah menjadi anak yang baik dan tidak mengulangi perbuatan buruknya lagi. Dina dan Ratupun menjadi teman akrab sampai saat ini.

SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar