MANUSIA DAN KEHIDUPANNYA
by Pagibey
Kehadiran seorang manusia di muka bumi ini pada dasarnya
tidak dikehendaki oleh dirinya sendiri. Ia selalu hadir karena dikehendaki oleh
pihak di luar dirinya. Orang yang secara langsung menghendaki kehadiran seorang
individu baru adalah orang tua. Mereka memadukan cinta kasih sebagai pasangan suami-isteri
yang berujung pada kehadiran seorang individu baru.
Secara lebih mendalam banyak orang melihat hal ini sebagai
rahmat dari Sang Pemberi Hidup itu
sendiri yaitu Tuhan. Oleh sebab itu kehadiran individu baru dilihat sebagai
hasil dari perpaduan cinta antara ayah dan ibu sebagai co-creatio atau pencipta kedua yang melanjutkan karya penciptaan Sang Pemberi Hidup. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa lahirnya seorang anak manusia ke salah satu sudut muka
bumi ini merupakan kelanjutan cinta dari Sang
Pemberi Hidup. Pemberian berharga itu berikut tanggung jawab mendidik dan
membesarkan mereka menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri dalam kehidupan
keluarga.
Kehadiran seorang manusia selalu memberi arti tertentu
pada kehidupan bagi banyak orang. Eksistensi manusia selalu menunjukkan
kehadirannya yang aktif. Artinya
manusia selalu life for (ada untuk)
dan life to be (ada menjadi). Dalam
alur berpikir demikian menunjukkan hakekat manusia sebagai individu yang selalu
ada untuk kebaikan bersama, berjuang
sesuatu untuk kepentingan bersama, dan menciptakan keharmonisan dalam
kebersamaan hidup. Kehadiran manusia juga selalu mengandung arti ada untuk berbuat sesuatu yang berguna bagi
kebaikan bersama, menjadikan sesuatu lebih
ada dan membuat dirinya lebih berarti bagi kebanyakan orang. Pendek kata,
dalam diri manusia melekat dua peran secara bersamaan yaitu life for dan life to be. Masing-masing peran tersebut tidak bisa saling meniadakan.
Manusia juga ada
menjadi-kan hidup ini lebih berguna. Ini menunjukkan pada kemampuan manusia
untuk menciptakan segala sesuatu, berhubungan dengan kreatifitasnya sebagai
makluk yang mempunyai imajinasi tinggi (higth imagination person). Dengan kata
lain kehadiran manusia selalu terarah pada upaya pembangunan dan pembaharuan
dunia. Manusia hadir dengan bekal segala kemampuan yang dimilikinya
dan mengharuskan dia untuk berbuat sesuatu. Sesuatu itu diartikan
secara luas sebagai segala upaya kreatif-positif
yang bermuara pada kebaikan bersama.
Kehadiran seorang manusia sebenarnya sudah menunjukkan ada aktifnya sebagai pribadi yang selalu
memberi arti pada setiap momen kehidupannya. Hal ini berarti di manapun manusia
berada, kehadirannya selalu membawa nilai tersendiri bagi lingkungan tertentu,
tempat ia berada. Ini menunjukkan bahwa kehadiran manusia semakin berarti
manakala ia mampu mengaktualisasikan kemampuan dirinya dalam praksis hidup.
Pada tingkat pemahaman demikian dapat diformulasikan bahwa makna kehadiran
manusia akan tampak-nyata ketika ia
mampu mengimplementasikan jati dirinya sebagai seorang manusia dalam praksis
hidupnya. Sebab substansi ke-diri-an manusia terletak pada apa yang ia perbuat bagi kebanyakan orang.
Arti kehadiran manusia sesungguhnya adalah ia ada untuk
manusia kebanyakan, bukan manusia dirinya. Sejauh mana manusia berbuat sesuatu
yang bermanfaat bagi masyarakat luas, sejauh itu pula kualitas atau makna
kehiduannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar