Kamis, 24 November 2016

Peran guru (telaah sederhana)



PERAN GURU
(telaah sederhana siswa/i kelas VI)
Hari ini Jum’at, 25 November 2016. Secara nasional hari ini diperingati sebagai hari guru nasional. Penetapan ini menunjukkan bahwa negara menghargai peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru adalah sekelompok orang yang mengambil peranya sebagai orang yang menyiapkan dan membuka cakrawala berpikir generasi mudah untuk meraih masa depan yang lebih baik. Guru adalah tokoh yang terlibat langsung dan aktif dalam menciptakan kecerdasakan berpikir dan bertindak dalam suatu kelompok masyarakat. Dalam praktiknya guru mempunyai dua tugas pokok yaitu sebagai pengajar dan pendidik.
Hari ini, setelah selesai mengajar matematika di kelas lima dan ketika saya meninggalkan ruangan, beberapa siswa menghampiri saya seraya mengatakan” selamat hari guru ya sir!”. Sebuah ucapan polos ini membangkitkan rasa bangga pada diri saya.
Saya melanjutkan aktivitas saya di kelas Enam untuk mengajar  Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Satu jam pelajaran telah berlalu, tak ada seorangpun yang menyampaikan ucapan selamat hari guru.  saya pun kembali ke ruang guru untuk menghabiskan waktu istirahat. Di sana, antara guru yang satu dengan yang lainnya berkisah tentang ucapan selamat hari guru oleh siswa. Satu ucapan yang menjadi trending topic di kalangan para guru, dan juga di media sosial grup facebook, ketika ucapan ini diupload. Isi ucapan tersebut adalah "SELAMAT HARI GURU ....TERIMA KASIH YANG TELAH GUGUR MENDAHULUI KAMI" Untaian kata yang membentuk kalimat terlihat aneh. Namun inilah sebuah ucapan polos tanpa tendensi apapun selain terkandung makna penghargaan atas dedikasi dari para guru dalam mendidik dan menjadikannya sebagai pahlawan hidup.
Pada kesempan itu tersiar kabar bahwa anak kelas Enam, ingin memberikan kejutan kepada semua guru sebagai bentuk ucapan selamat hari guru. hal ini benar adanya. Mereka menyiapkan kue, di atasnya diletakan lilin yang bernyala dan semua guru diminta untuk meniupnya, layak upacara ulang tahun. Kue itu dibagikan kepada semua guru. “sir, kue ini kami yang buat sendiri, jadi harus dimakan” cetus, salah seorang siswa.
Waktu isitirahat berlalu, saya kembali kembali melanjutkan kegiatan pokok yaitu mengajar PKn di kelas Enam. Namun saya mencoba menemukan jawaban dari para siswa tentang peran guru dunia pendidikan. Pertanyaan adalah : Apa peran guru dalam dunia pendidikan?
Dari semua jawaban disimpulkan bahwa peran guru dalam bidang pendidikan terbagi atas tiga:
1.       Sebagai pengajar
Dijelaskan oleh mereka bahwa peran ini dijalankan oleh guru dalam hal menyampaikan informasi yang berhubungan dengan pengetahuan. Dalam peran ini guru memberi bekal pengetahuan, dan melalui pengajaran guru secara perlahan membuka dunia berpikir mereka. Berawal dari perpikir akan hal yang sederhana dan khusus, menuju ke hal-hal yang umum dan luas.

2.       Sebagai pendidik
Dijelaskan bahwa pada peran ini, guru mengambil tanggung jawab sebagai pembentuka karakter.  Dalam hal ini guru membina siswa berhubungan pola hidup, cara bertindak, cara bertutur kata, atau yang lebih umum disebut dengan etika.

3.       Sebagai pemberi sanksi
Dlam menjalankan peran ini, guru secara tidak langsung hadir sebagai pihak penghukum. Bagi siswa kelas VI, hal ini sangat penting, karena mentalitas siswa yang belum sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar, oleh karena itu cara untuk menyadarkannya adalah dengan memberi sanksi. Walau pada kenyataannya tidak semua pihak menerima hal ini, atau tindakan ini sama sekali tidak menyelesaikan persoalan yang ada.

                Mengukir insan cendikia (wan)

Selamat hari guru....
Terimakasih guru


Hari Guru 2016

Selamat Hari Guru Kepada Semua Dewan Guru SD Suluh Harapan dan Semua Guru di Indonesia, Semoga kita semua semakin setia dalam membangun bangsa dan negara melalui dunia pendidikkan. Kitalah pembangun pondasi negara. Salam

Selasa, 22 November 2016

InsideI'm Not A Perfect Bright Or A perfect Daughter; I'm Just To Be My Self and Who I am Inside

 Bright Or A Perfect Daughter; I'm Just To Be My Self and Who I'm InsideI'm Not A Perfect Bright Or A perfect Daughter; I'm Just To Be My Self and Who I am Inside

Pagi ini sambil menikmati secangkir kopi, sambil duduk termenung di ujung tempat tidur dengan lagu reflection yang dinyanyikan oleh Lea Salonga yang terus berputar, dan berputar... Saya perlukan lagu ini untuk mengembalikan stamina tubuh saya yang melemah dikarenakan jiwa yang juga sedang dilemahkan oleh penat. Akhir - akhir ini terasa, seperti bukan diri sendiri. Seperti isi dari lagu reflection ini yang juga merupakan soundtrack dari film Mulan.
Mulan seorang warrior perempuan yang ikut bagian dalam perjuangan di negerinya, bahkan sampai menjadi seorang pemimpin perang. Namun karena pada jamannya wanita tidak diperhitungkan maka dia terpaksa harus menyamar menjadi seorang laki - laki.

Mulan seorang anak perempuan yang mencintai keluarganya. Dia pemberani, lucu, cerdas, tulus, perasa dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Pada saat surat perintah dari kerajaan turun dan dibacakan di desanya, dan tercantum nama ayahnya di dalam daftar, ada perang di dalam hatinya, mengingat ayahnya yang sudah tidak muda lagi harus ikut berjuang dalam medan perang.

Dari kejauhan dia memperhatikan ayahnya yang mondar - mandir di halaman rumah mereka. Dia ikut merasakan apa yang ayahnya rasakan. Kebimbangan, cinta, tanggung-jawab dan pengabdian.

Malam itu juga Mulan berkemas, dan meninggalkan selembar surat untuk keluarganya. Mulan pergi berjuang
menggantikan ayahnya. Rasa cinta dalam ketulusan membuat seseorang menjadi lebih kuat menghadapi segala tantangan hidup. Dan Mulan membuktikannya. Menjadi bersinar tanpa berusaha untuk menjadi puteri ayahnya yang sempurna. Dia hanya melakukan apa yang dirasanya harus dia lakukan. Dia hanya mengikuti dorongan hatinya. Dan dia melakukannya hanya karena rasa cintannya yang tulus bagi keluarga dan negerinya.

Seperti lagu reflection ini. Merefleksi segala peristiwa yang telah terjadi dalam hidup kita, dan merefleksi lagi siapa dan apa diri kita adalah sebuah keadaan yang membawa kita kembali ke titik awal...
Titik awal, siapa diri kita sebenarnya?
Apa yang kita tuntut dari kehidupan ini?
Apa pencapaian yang sudah kita capai?
Dan apakah setelah mendapatkan apa yang kita tuntut itu cukup membuat kita bahagia?

Titik awal tidak melibatkan orang - orang di luar rumah kita.
Titik awal itu justru ada di dalam rumah kita. Terkadang kita terlalu consern dengan hal - hal yang ada di luar rumah kita. Hal - hal di luar diri kita. Kita sibuk mempehatikan orang lain, sampai - sampai kita lupa bahwa di dalam diri kita ada "sahabat" yang harus kita perhatikan juga.
"Sahabat" yang membutuhkan tangan hangat kita untuk menguatkannya.
"Sahabat" yang rindu kepada kita melebihi apapun juga di atas dunia ini.
"Sahabat" yang harus kuat agar kita pun kuat.
"Sahabat" yang sejak awal kita ada, saat kita di created di dalam rahim ibu kita.
"Sahabat" sejatinya sahabat sejati, yang mengajarkan kita makna hidup sebenarnya.
"Sahabat" yang tidak perduli apa kata orang atau penilaian orang tentang kita namun dia tetap menjadi sahabat kita karena dia lebih mengenal dan tau NILAI kita. "Sahabat" itu jiwa kita sendiri.

Lagu Reflection dan merefleksi dari tokoh kesayangan saya Mulan pagi ini merefleksi saya bahwa saya adalah diri saya, terlepas dari apapun juga, pandangan dan penilaian. Penilaian "Sahabat" saya inilah yang TERPENTING untuk saya. Karena dia adalah sari murni dari Sang Pemberi Hidup.

Children's bedrooms around the world

Where Children Sleep merupakan kumpulan foto hasil karya James Mollison, seorang fotografer asal Inggris, yang dapat menggugah rasa kemanusiaan kita.
Kumpulan foto – foto ini ia dapatkan dari hasil perjalanannya berkeliling dunia untuk melihat perbedaan kehidupan anak – anak diseluruh dunia. Perbedaan yang sangat mencolok dalam tiap – tiap gambar yang dia ambil sangat mengejutkan.

Di dapat dari www.dailymail.co.uk berikut ini adalah 13 dari sekian banyak karya yang ia hasilkan, untuk melihat hasil karya lainnya dapat dilihat di jamesmollison.com 

Kaya, 4, Tokyo, Japan

Jaime, 9, New York, U. S

Alex, 9, Rio de Jeneiro, Brazil

Dong, 9, Yunnan, Southwest China

Indira, 7, Kathmandu, Nepal

Joey, 11, Kentucky, U. S

Ahkôhxet, 8, river Amazon, Brazil

Ryuta, 10, Tokyo, Japan

Tristan, 7, New York, U. S
A Romanian Boy, 4, Rome, Italy

Lamine, 12, Bounkiling, Senegal

Roathy, 8, Pnom Penh, Cambodia

Jasmine, 4, Kentucky, U. S


sumber: http://www.dailymail.co.uk/news/article-2595808/Sleeping-rubbish-surrounded-guns-poster-Chairman-Mao-Photographs-world-children-slumber.html













Hymne Guru Berubah, Bukan Lagi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Tahukan Anda bahwa ternyata lirik lagu Hymne Guru sudah berubah? Lirik terakhir, yakni 'tanpa tanda jasa', yang sering digunakan untuk julukan bagi guru yang mengajar tanpa pamrih, sudah tidak ada lagi pada lagu Hymne Guru sekarang. Berikut lirik lagu Hymne Guru setelah perubahan.



Lagu Hymne Guru

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendikia


Perubahan itu dilakukan karena kalimat 'tanpa tanda jasa' terkesan mengurangi pentingnya profesi guru. Padahal peran guru sangat besar sekali sehingga lirik tersebut diganti dengan 'pembangun insan cendekia' yang membuat profesi guru terangkat dan mulia.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumarna Surapranata mengatakan lirik Hymne Guru berubah sejak tahun 2006. Namun rupanya masih banyak orang lupa atau bahkan belum mengetahui perubahan itu.

Masyarakat Indonesia, termasuk siswa SD masih sangat familiar dengan istilah 'tanpa tanda jasa'. Tentu hal itu terjadi karena guru yang mengajari mereka masih menggunakan lagu Hymne Guru versi lama. Lagu Hymne Guru ini diciptakan oleh Sartono, guru musik SMP swasta di Madiun yang telah meninggal 1 November lalu.

Perubahan lirik lagu Hymne Guru pada kalimat terakhir telah disepakati dan ditandatangani pada tanggal 27 November 2007, disaksikan oleh Dirjen PMPTK Depdiknas dan ketua pengurus besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hal itu juga diperkuat dengan surat edaran PGRI Nomor 447/Um/PB/XIX/2007 tanggal 27 November 2007.

Lomba Mewarnai Untuk Memperingati Hari Guru Nasional


Lomba Menulis Untuk Memperingati Hari Guru Nasional