Bright Or A Perfect Daughter; I'm Just To Be My Self and Who I'm InsideI'm Not A Perfect Bright Or A perfect Daughter; I'm Just To Be My Self and Who I am Inside
Pagi ini sambil menikmati secangkir kopi, sambil duduk termenung di ujung tempat tidur dengan lagu reflection yang dinyanyikan oleh Lea Salonga yang terus berputar, dan berputar... Saya perlukan lagu ini untuk mengembalikan stamina tubuh saya yang melemah dikarenakan jiwa yang juga sedang dilemahkan oleh penat. Akhir - akhir ini terasa, seperti bukan diri sendiri. Seperti isi dari lagu reflection ini yang juga merupakan soundtrack dari film Mulan.
Mulan seorang warrior perempuan yang ikut bagian dalam perjuangan di negerinya, bahkan sampai menjadi seorang pemimpin perang. Namun karena pada jamannya wanita tidak diperhitungkan maka dia terpaksa harus menyamar menjadi seorang laki - laki.
Mulan seorang anak perempuan yang mencintai keluarganya. Dia pemberani, lucu, cerdas, tulus, perasa dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Pada saat surat perintah dari kerajaan turun dan dibacakan di desanya, dan tercantum nama ayahnya di dalam daftar, ada perang di dalam hatinya, mengingat ayahnya yang sudah tidak muda lagi harus ikut berjuang dalam medan perang.
Dari kejauhan dia memperhatikan ayahnya yang mondar - mandir di halaman rumah mereka. Dia ikut merasakan apa yang ayahnya rasakan. Kebimbangan, cinta, tanggung-jawab dan pengabdian.
Malam itu juga Mulan berkemas, dan meninggalkan selembar surat untuk keluarganya. Mulan pergi berjuang
menggantikan ayahnya. Rasa cinta dalam ketulusan membuat seseorang menjadi lebih kuat menghadapi segala tantangan hidup. Dan Mulan membuktikannya. Menjadi bersinar tanpa berusaha untuk menjadi puteri ayahnya yang sempurna. Dia hanya melakukan apa yang dirasanya harus dia lakukan. Dia hanya mengikuti dorongan hatinya. Dan dia melakukannya hanya karena rasa cintannya yang tulus bagi keluarga dan negerinya.
Seperti lagu reflection ini. Merefleksi segala peristiwa yang telah terjadi dalam hidup kita, dan merefleksi lagi siapa dan apa diri kita adalah sebuah keadaan yang membawa kita kembali ke titik awal...
Titik awal, siapa diri kita sebenarnya?
Apa yang kita tuntut dari kehidupan ini?
Apa pencapaian yang sudah kita capai?
Dan apakah setelah mendapatkan apa yang kita tuntut itu cukup membuat kita bahagia?
Titik awal tidak melibatkan orang - orang di luar rumah kita.
Titik awal itu justru ada di dalam rumah kita. Terkadang kita terlalu consern dengan hal - hal yang ada di luar rumah kita. Hal - hal di luar diri kita. Kita sibuk mempehatikan orang lain, sampai - sampai kita lupa bahwa di dalam diri kita ada "sahabat" yang harus kita perhatikan juga.
"Sahabat" yang membutuhkan tangan hangat kita untuk menguatkannya.
"Sahabat" yang rindu kepada kita melebihi apapun juga di atas dunia ini.
"Sahabat" yang harus kuat agar kita pun kuat.
"Sahabat" yang sejak awal kita ada, saat kita di created di dalam rahim ibu kita.
"Sahabat" sejatinya sahabat sejati, yang mengajarkan kita makna hidup sebenarnya.
"Sahabat" yang tidak perduli apa kata orang atau penilaian orang tentang kita namun dia tetap menjadi sahabat kita karena dia lebih mengenal dan tau NILAI kita. "Sahabat" itu jiwa kita sendiri.
Lagu Reflection dan merefleksi dari tokoh kesayangan saya Mulan pagi ini merefleksi saya bahwa saya adalah diri saya, terlepas dari apapun juga, pandangan dan penilaian. Penilaian "Sahabat" saya inilah yang TERPENTING untuk saya. Karena dia adalah sari murni dari Sang Pemberi Hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar